Dr. Otong Rosadi: Deretan Prestasi Walikota Bukittinggi dan Keresahannya Sebagai Pimpinan Daerah
BUKITTINGGI - Deretan Prestasi yang diraih Walikota Bukittinggi Erman Safar dan Keresahannya sebagai pimpinan daerah, memantik pernyataan dari Pendiri Teladan Institut, Pengamat Hukum & Kebijakan Publik.
Dr. Otong Rosadi, SH., M.H.,
"Bukittinggi Hebat" bukan semata slogan, penghargaan demi penghargaan dari seluruh lini, adalah wujud dari hebat bidang kesejahteraan rakyat.
Ada banyak prestasi yang diraih walikota Bukittinggi. Di tahun ini saja belasan penghargaan sudah diterimanya. Belum lagi tahun-tahun sebelumnya.
Belum sepekan, Erman Safar terima penghargaan inovatif leader dari univ. Muhammad Natsir, Sabtu 1 Juli 2023. Penghargaan diberikan atas dedikasinya dalam menjalankan program ekonomi kerakyatan, UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selasa 4 Juli 203, Erman kembali ukir prestasi tingkat nasional, menjadi satu-satunya walikota di Sumatra Barat yang menerima tanda kehormatan Manggala Karya Kencana (MKK) 2023.
Bersama Walikota, ketua TP-PKK Bukittinggi Fiona Agita Erman Safar juga menerima tanda kehormatan Manggala Karya Kencana. Kategori ketua Tim penggerak PKK.
Penghargaan nasional itu, diserahkan kepada BKKBN Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K), dalam acara gala dinner Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, di Puri agung, rumah dinas gubernur provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan keputusan kepala BKKBN nomor 118/KRP/G2/tahun 2023 tentang penerima tanda penghargaan Manggala Karya Kencana, Wira Karya Kencana, Dharma Karya Kencana dan Cipta Karya Kencana tahun 2023, Walikota Bukittinggi bersama ketua TP-PKK ditetapkan sebagai penerima tanda penghargaan bidang pembangunan keluarga. Kependudukan dan keluarga berencana tahun 2023.
Lalu apa artinya dua penghargaan walikota Bukittinggi dalam satu pekan ini? Tentu saja ini haruslah dimaknai sebagai keberhasilan bersama jajaran pemerintah kota Bukittinggi dan seluruh pemangku kepentingan di kota Bukittinggi.
Bukittinggi Hebat, bukan semata slogan, ada juga program Hebat demi membangkitkan kesejahteraan rakyat, diantaranya Sekolah Keluarga, program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan keluarga yang diukur dari tiga dimensi, ketentraman dengan empat indikator, kemudian dengan 5 indikator dan kebahagiaan dengan 2 indikator.
Bukittinggi memang termasuk kota yang IPM tertinggi di provinsi Sumbar, namun prestasi ini tidak boleh membuat pemko lengah. Ada banyak prestasi, ada pula target yang harus diraih lagi dan ada masalah yang tetap harus di selesaikan.
Walikota tidak boleh berpuas diri atas capaian. Pemimpin yang baik harus lah selalu resah dengan masalah yang ada di masyarakat. Pemimpin itu harus punya sense of crisis. Idealnya harus tidur lebih lambat dari warganya dan bangun lebih awal dari yang dipimpinnya.
Keresahan ini pula, yang saya yakin mendasari Walikota merespon cepat problem-problem sosial di Bukittinggi. Kenakalan remaja, penyimpangan sosial, kurangnya fasilitas bermain, wahana peningkatan prestasi pemuda dan lain-lain.
Pak Wako haruslah resah atas apa yang terjadi dan diresahkan oleh warga Bukittinggi. Lalu carikan solusi dan berbuatlah yang terbaik untuk warganya.
Untuk ini semua bersiaplah lebih lelah bahkan menderita. Bukankah pemimpin itu menempuh jalan sunyi dan memimpin itu menderita. Leiden is lijden adalah pepatah kuno Belanda yang dikutip oleh Muhammad Roem dalam karangannya berjudul "Haji Agus Salim, Memimpin adalah menderita" (Pisma no 8, Agustus 1977). Selamat Terus Berkhidmat Pak Walikota bersama Wawako, Sekdako, DPRD, Tokoh Masyarakat dan semua warga Bukittinggi.(*).